Selamat Datang Di Blog KAPMI Daerah Jakarta Barat Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) Daerah Jakarta Barat: 29 % Pelajar SMU di Malang Pernah Melakukan Hubungan Seks

Kesetuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia

Bertempat di SMA Al - Azhar Kebayoran tanggal 04 April 1999 lahirlah sebuah organisasi pelajar yang merupakan gabungan dari tujuh organisasi pelajar di DKI Jakarta

Berlangganan Berita

Sign up to receive latest news

Jumat, 27 Agustus 2010

29 % Pelajar SMU di Malang Pernah Melakukan Hubungan Seks


Gaya hidup remaja di Kabupaten Malang, Jawa Timur sungguh memperihatinkan. Dari hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Konsultan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), sekitar 29 persen pelajar pernah melakukan hubungan suami istri.

Selain melakukan seks bebas, para pelajar SMU ini juga melakukan hubungan seks dengan saudara kandung (incest). Hasrat seks yang tinggi itu, salah satunya akibat mudahnya akses pornografi melalui internet.

Hasil penelitian dari Konsultan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Malang, CV Orbit Nusantara mulai bulan Juni hingga Agustus 2010 dengan mengambil 404 responden pelajar SMU di Kabupaten Malang.

"Dari 404 responden, 116 siswi atau 29 persennya pernah melakukan hubungan seks. Sebagaian besar mereka melakukannya dengan pacar. Sementara 25 siswa atau 21 persen dari 116 siswa pernah melakukan hubungan seks itu, 21 siswa adalan perempuan. Mereka melakukan dengan orang lain," kata Hasan Abadi, peneliti CV Orbit Nusantara, kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Malang Jalan KH Agus Salim, Jumat (27/8/2010).

Menurut Hasan, sebagian besar siswi yang terbiasa melakukan hubungan seks di luar nikah ini tinggal di kecamatan-kecamatan besar, seperti Lawang, Singosari, Kepanjen, dan Turen.

"Untuk siswi melakukan hubungan seks dengan pacar biasa terjadi saat kenaikan kelas 10 ke 11, mereka memanfaatkan libur panjang," ujarnya.

Selain itu, lanjut Hasan, salah satu alasan lain pelajat putri melakukan hubungan seks dengan orang lain dengan jalan menjual diri, dilakukan karena motif ekonomi. Pengetahuan seks diketahui dari internet membuat mereka semakin nekat untuk melakukannya.

"Dengan hidup lebih, terhindar dari ekonomi yang pas-pasan, para siswi itu nekat menjual diri," lanjutnya.

Yang lebih mengejutkan tambah Hasan, perilaku seks menyimpang juga dilakukan sekitar enam siswi dengan melakukan hubungan seks dengan saudara kandungnya. Hal tersebut menurutnya dipengaruhi kondisi keluarga. Salah satunya, ibu pergi bekerja menjadi TKW dan ayah kandungnya menikah kembali, membuat mereka nekat melakukan itu.

"Potret itu terjadi di Malang selatan, siswi SMU berhubungan seks dengan saudara laki-lakinya," ungkap Hasan.

Hasan berharap, melalui hasil penelitian ini akan menjadi ukuran adanya kebijakan kurikulum muatan lokal tentang Bahaya Seks Pranikah di SMP dan SMU di Kabupaten Malang.

sumber : detik surabaya

0 komentar:

Posting Komentar