Selamat Datang Di Blog KAPMI Daerah Jakarta Barat Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) Daerah Jakarta Barat: Yaman menjadi target baru kebrutalan amerika di bawah baju perang memerangi terorisme

Kesetuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia

Bertempat di SMA Al - Azhar Kebayoran tanggal 04 April 1999 lahirlah sebuah organisasi pelajar yang merupakan gabungan dari tujuh organisasi pelajar di DKI Jakarta

Berlangganan Berita

Sign up to receive latest news

Sabtu, 09 Januari 2010

Yaman menjadi target baru kebrutalan amerika di bawah baju perang memerangi terorisme


Syabab.Com - Yaman telah menjadi target baru penjajahan Amerika di bawah baju kampanye busuk "perang melawan terorisme" yang taiada lain perang melawan Islam. Serangan baru-baru ini terhadap posisi Alqaeda di Yaman, termasuk peluncuran peluru kendali, telah dipimpin oleh Amerika Serikat, demikian laporan stasiun televisi CBS, Ahad, 03/01/10.

CBS, mengutip Sebastian Gorka yang merupakan pakar operasi khusus AS yang melatih tentara Yaman, melaporkan bahwa AS telah memimpin serangan gabungan darat dan udara baru-baru ini.

"Serangan itu tampak sangat terlihat dilakukan Amerika Serikat, namun dengan dukungan besar-besaran pemerintah Yaman," kata Gorka. "Serangan itu berupa luncuran peluru kendali yang dibarengi dengan unit militer di darat."

Laporan ini muncul menyusul pernyataan Presiden Barack Obama sebelumnya yang menuding Alqaeda di Semenanjung Arabia telah mempersenjatai dan melatih seorang pemuda Nigeria yang mencoba meledakkan sebuah pesawat komersial AS pada Hari Natal.

Pemimpin AS itu juga bersumpah untuk melancarkan serangan balasan terhadap siapapun yang berada di balik serangan gagal itu, di tengah pemerintahannya yang menghadapi kritik karena tidak mencegah serangan gagal 25 Desember itu.

"Kamp pelatihan (teroris) telah disergap, para pemimpinnya dilenyapkan, dan rencana-rencana (jahat) dikacaukan," kata Obama dalam maklumat minguan resminya via radio.

"Dan semua yang terlibat dalam aksi percobaan terorisme di Hari Natal mesti tahu bahwa kalian juga akan mendapat ganjaran serupa."

Walaupun demikian Yaman membantah laporan oleh media AS yang menyatakan negara itu menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat guna mengizinkan Washington melancarkan serangan terhadap tempat persembunyian Al-Qaida di wilayah Yaman.

"Tak ada kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai ini, dan tak ada rencana yang diusulkan mengenai tujuan ini," kata Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr Abdullah Al-Kurbi kepada harian setempat As-Syasiya, dalam satu wawancara.

Menteri Yaman itu mengatakan setiap kerja sama kontraterorisme dengan satu negara asing berkisar seputar intelijen dan pelatihan, bukan koordinasi bagi serangan gabungan.

"Yaman memiliki rencana jangka-pendek dan jangka-panjangnya sendiri guna menanggulangi ancaman terorisme yang memerlukan kerja sama intelijen dengan negara-negara di wilayah ini serta negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa," kata Al-Kurbi.

Menurut beberapa laporan media AS, Amerika Serikat menyediakan bagi negara Arab tersebut --yang berada di di ujung selatan Jazirah Arab-- keterangan intelijen dan kemampuan militer guna membantunya menghadapi ancaman Al-Qaida yang meningkat di negeri itu.

Pasukan Yaman melancarkan penggerebekan terhadap target-target yang dicurigai sarang Alqaeda pada 17 dan 24 Desember, hingga menewaskan lebih dari 60 militan.

Beberapa lainnya terluka dalam pertempuran pekan ini di provinsi barat dari negara miskin di Semenanjung Arabia yang berbatasan laut dengan Somalia di Teluk Aden itu.

Sumber-sumber pada pasukan keamanan Yaman menyatakan bahwa pasukan tambahan Yaman telah dikerahkan ke provinsi Abyan, Bayada dan Shawba, di mana militan Alqaeda bersembunyi.

"Tindakan ini adalah bagian dari operasi memburu elemen-elemen Alqaeda, mencegah setiap upaya serangan balik atas penggerekan itu, dan menyempitkan ruang gerak para ekstrimis," kata salah satu sumber.

Lagi-lagi terorisme menjadi isu yang digulirkan untuk menggiring opini negatif tentang Islam dan para pemeluknya. Melalui medianya yang luas, Barat telah menutup mata terorisme sesungguhnya, yakni negara yang telah membunuh jutaan kaum Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan oleh Amerika.

Yaman, kini menjadi target baru bagi Amerika untuk menyengsarakan kaum Muslim di negeri tersebut. Ketidakberdayaan negeri kaum Muslim yang tampak lebih memilih bekerjasama dengan kaum kafir menunjukkan pengkhianatan para penguasa negeri Muslim. Kaum Muslim hanya membutuhkan satu kekuatan politik yang akan menyatukan kaum Muslim di seluruh dunia di bawah naungan Khilafah Rasyidah. Institusi inilah yang akan menghentikan kebrutalan Amerika di negeri-negeri Muslim. Insya Allah tidak akan lama lagi. [m/ant/syabab.com]

http://www.syabab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=795:yaman-menjadi-target-baru-kebrutalan-amerika-di-bawah-baj

0 komentar:

Posting Komentar