Selamat Datang Di Blog KAPMI Daerah Jakarta Barat Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) Daerah Jakarta Barat: Kisah Wanita Gaza di Penjara Israel

Kesetuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia

Bertempat di SMA Al - Azhar Kebayoran tanggal 04 April 1999 lahirlah sebuah organisasi pelajar yang merupakan gabungan dari tujuh organisasi pelajar di DKI Jakarta

Berlangganan Berita

Sign up to receive latest news

Minggu, 20 Desember 2009

Kisah Wanita Gaza di Penjara Israel


KNRP - Asosiasi Tahanan Hossam pada Selasa (8/12) hari ini mengumumkan bahwa seorang tahanan wanita Palestina, Wafa Samir Ibrahim Al-Bass, 26 tahun, diketahui menderita penyakit syaraf di tangannya, khususnya di jari-jarinya, yang akhirnya diharuskan untuk dioperasi.

Al-Bass memberikan keterangan bahwa dirinya selama jangka waktu 3 tahun tidak mendapatkan pengobatan apapun terhadap jari-jarinya itu, sampai kemudian semua tahanan Palestina di penjara Israel, baik itu laki-laki dan perempuan, menekan administrasi penjara untuk dilakukan operasi terhadap tangannya, dan akhirnya operasi berhasil dilakukan pada 3 bulan lalu. Demikian seperti dilaporkan situs paltimes.

Lebih jauh Al-Bass mengimbuhkan, sejak sekitar seratus hari dari tanggal hari ini dirinya terlibat adu mulut antara dirinya dengan salah satu sipir di Penjara Wanita Daemon, lalu setelah adu mulut itu dirinya diisolasi dalam sel tersendiri, tidak diperbolehkan ke tempat makan dan dicekal dari mendapatkan sarana komunikasi apapun dengan dunia luar, akhirnya dirinya mengalami penderitaan luar biasa di dalam sel tersendiri itu.

Ayah Al-Bass, Abu Yasser, telah berbicara kepada Asosiasi Tahanan Palestina itu terkait kecemasannya yang mendalam mengenai tidak adanya kabar dari puterinya itu. Yasser mendesak lembaga-lembaga hak asasi manusia untuk mengunjungi anaknya itu sesegera mungkin agar dirinya tenang.

Terkait keluhan Yasser itu, Asosiasi Hossam mendesak lembaga-lembaga hak asasi manusia, Paguyuban Tahanan dan Palang Merah untuk melakukan intervensi langsung untuk mengeluarkan Al-Bass dari sel isolasinya dan segera dikembalikan ke penjara Daemon.

Untuk diketahui, Al-Bass adalah satu-satunya tahanan wanita dari Jalur Gaza, kelahiran 8/7/1984, tinggal di Tel Zaatar di utara Jalur Gaza. Al-Bass ditangkap di perlintasan Abraz pada 5 Juni 2005. Ia sendiri ditangkap saat ia membawa sabuk peledak, lalu ia diinterogasi melalui penyiksaan sangat keras sehingga salah satu matanya hilang dan akhirnya ia divonis 12 tahun kurungan.(milyas/pt)

0 komentar:

Posting Komentar